Minggu, 17 Februari 2013

TAHAP-TAHAP PEMBUATAN ANIMASI

 TAHAP-TAHAP  PEMBUATAN  ANIMASI
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakanhasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awalpenemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudiandi-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafikakomputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhirini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi.Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketikateknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telahmemenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
  Proses pembuatan animasi
Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dandigital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal,sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, prosesdigital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seoranganimator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan."Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkansecara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."[1] Dalam pengisiansuara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakandubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi terkadang seperti dalam animasiJepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat. 2Dimensi
Celluloid (konvensional)Teknik Celluloid (terkadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalampembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan makagambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembuspandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai filmtersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera didalam ruangan yang serba hitam.Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground)dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalubanyak.
Pra-produksi:
-Konsep,
-Skenario,
-Pembentukan karakter,
-Storyboard,
-Dubbing awal,
-Musik dan sound FX
Pasca-produksi:
-Lay out (Tata letak),
-Key motion (Gerakan kunci/ inti),
-In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yanglain)
-Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
-Background (Gambar latar belakang),
-Celluloid (Ditransfer keatas plastik transparan)
-Coloring (Mewarnai dengan tinta dan cat).
Past-produksi:
-Composite,
-Camera Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi -frame),
-Editing,
-Rendering,
-Pemindahan film kedalam roll film.
 Komputer
Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi 2dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalamproses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancanganmodel hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satupersonal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengancepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap detailkesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensidigital terdiri dari:
Pra-produksi:
Konsep,
•Skenario,
•Pembentukan karakter,
•Storyboard,
•Dubbing awal,
•Musik dan sound FX.
Pasca-produksi:
•Lay out (Tata letak),
•Key motion (Gerakan kunci/ inti),
•In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
•Background (Gambar latar belakang),
Scanning
•Coloring.
Post-produksi:
Composite,
•Editing,
Rendering,
•Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.
3Dimensi
Film animasi secara digital sekarang mulai banyak dilirik oleh berbagai kalangan karenasebagai salah satu solusi untuk menekan biaya produksi.
Animasi di Indonesia
Perkembangan animasi sebenarnya telah meluas di Indonesia, bahkan ada beberapa studio yang telah membuat animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal atau dengankalimat lain, Indonesia sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri filmanimasi Jepang dan Amerika Serikat. Data Ainaki (Asosiasi Industri Animasi dan KontenIndonesia) mencatat nama-nama studio animasi Indonesia, diantaranya adalah: FrozztyEntertainment, Tunas Pakar Integraha, Castle Production, Mirage, Pustaka Lebah,Jogjakartun, Mrico, Animad Studio, Jelly Fish, Bulakartun, Griya Studio, Bening Studio,Studio Kasatmata, Asiana Wang Animation, Bintang Jenaka Cartoon Film, Red Rocket,Infinity Frameworks dan lain-lain.
Proses Pembuatan Animasi
Stop Motion 3 Dimensi Shaun The Sheep. Dalam dunia animasidikenal banyak teknik untuk membuatnya. Salah satunya adalah Teknik Animasi Stop Motion  menggunakan Clay (Semacam Lempung) atau tanah liat. Teknik ini sebenarnyamerupakan teknik animasi klasik atau primitif namun apabila dikerjakan secaraprofesional dengan ide-ide cerita menarik dan penyajian bagus ternyata dapatmenghasilkan karya animasi yang luar biasa.Salah satu contoh karya animasi stop motion  menggunakan bahan clay 
yang spektakuler adalah Shaun The Sheep. Banyak yang menyukai animasi ini mulai dari anak-anak sampaiorang dewasa. Ide cerita yang menarik serta karakter-karakter tokoh yang lucusepertinya selalu membuat pemirsa merasa terhibur dan tertawa. Di sini saya tidak akanmembahas tentang ide cerita dari Film Animasi 3 Dimensi Shaun The Sheep tetapi sayaakan mencoba mengajak Anda untuk sedikit mengetahui bagaimana sulit dan rumitnya proses pembuatan animasi Stop Motion  3D Shaun The Sheep tersebut. Berikut photo-photo tahap pembuatan animasi shaun the sheep :
1. Pembuatan Storyboard dan Story Line
Setelah ide cerita ditentukan dan naskah dibuat oleh scriptwriter  maka selanjutnyaadalah tugas Storyboard Maker untuk membuat Storyboard  dan Story Line. semuastoryboard  dan story line digambar dan dibuat secara manual menggunakan tangan. Padatahap ini dibuat keyframe  untuk setiap scene  dan ditentukan durasi setiap gerakankarakter untuk menentukan berapa jumlah frame  yang harus dibuat nantinya. Pembuatan keyframe 
Untuk In Between  juga sudah termasuk di dalamnya.
2. Persiapan Media dan Space
Rumput tiruan dilekatkan pada plat baja dan semua property  termasuk rumah-rumahan, pohon-pohonan, meja, rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet pada bagian dasarnyasehingga bisa melekat kuat pada rumput supaya posisi tetap terjaga. Latar belakangberupa layar dengan gambar sesuai dengan situasi scene  dan didukung tata cahayasedemikian rupa. Perlengkapan perbengkelan sepertinya sudah menjadi keharusan padatahap ini.



3. Pembuatan Property dan Kostum




Semuanya dibuat manual menggunakan tangan oleh seorang Property Maker untuk menghasilkan bentuk yang seperti seharusnya. Inilah komentar dari
Property Maker  Helen Javes : “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja dibuatmanual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.” Pekerjaan
Property maker  bukan tanpa resiko. Jari teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah resikopekerjaan sehari-hari.
4. Pembuatan Model dan Tokoh
Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung(tanah liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine  atau silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakanapa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion ). Setiap bagian anggota tubuh dapat dilepas dan dipasangdan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata,kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan ekspresikarakter.
5. Pengaturan Ekspresi
Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung(tanah liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian anggota tubuh dapat dilepas dan dipasangdan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata,kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.



6. Suku Cadang dan Penyimpanan
Kalau dilihat sekilas seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak.


7. Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)





Animasi Stop Motion  dibuat dengan menggerakkan karakter/obyek sedikit demi sedikitdan dilakukan pengambilan gambar pada setiap perubahan karakter/obyek tersebut.Sepertinya pada tahap ini harus sangat teliti dan sabar karena berpengaruh langsung pada hasil produksi animasi. Untuk mendapatkan hasil gerakan yang halus, pada prosespembuatan Animasi Stop Motion  3D Shaun The Sheep setiap perubahan gerakkarakter/obyek digunakan 25 kali perubahan gerakan/posisi setiap detik atau 25 fps(frame per second). Hal itu sesuai dengan standar mata manusia yang akan menangkapkontinyu gerakan obyek yang bergerak pada kecepatan frame tersebut.
sumber: http://yayakku.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_10.html

0 komentar:

Posting Komentar

Macam_Macam_Animasi © 2008 Template by:
SkinCorner